top of page
Writer's picturelap microfiber

Nikah Massal di Era Pandemi, Momentum Geliatkan Sektor Ekonomi Kreatif


TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dalam memeriahkan HUT ke-264 Kota Yogyakarta, sejumlah komunitas masyarakat menyelenggarakan acara nikah massal dengan tema manten bergerak 3 M selamatkan Indonesia.


Kegiatan ini diharapkan menjadi titik balik industri ekonomi kreatif di masa pandemi Covid-19. 


Sri Wulandari (50) dan Ariasta Putra Hendarta (25) tampak gugup saat berada di atas sadel.

Dikelilingi oleh puluhan orang, sesekali mata keduanya beradu pandang saling lirik seakan berbicara dan saling menenangkan satu sama lain. 


Keduanya merupakan satu dari empat pasangan yang melangsungkan hajatan nikah massal di Kantor Urusan Agama (KUA) Kotagede pada Kamis (8/10/2020) pagi.

Agak sedikit berbeda, acara pernikahan itu dilangsungkan dengan menaiki sepeda bagi masing-masing pasangan maupun penghulu dan saksi. 


Saat membacakan ijab kabul, Ariasta Putra sempat terbata-bata dan mengulang kembali prosesinya.


Saat Kepala KUA Kotagede dan hadirin yang hadir serentak mengucapkan kata-kata 'sah' luapan kegembiraan tampak tak terbendung di wajahnya. 


"Alhamdulillah, saya mengucapkan terima kasih kepada panitia dan pihak-pihak yang mendukung. Saya merasa sangat terbantu dengan acara ini, karena di masa pandemi ini cukup banyak yang kesulitan. Insyallah keberkahan hidup ke depan akan ada," kata Ariasta. 

Prosesi pernikahan yang cukup berbeda dengan menaiki sepeda menurutnya cukup unik dan menarik.


Tren yang sedang populer itu dianggapnya hanya sebagai 'bumbu' seremonial saja, yang utama keduanya dapat dipersatukan untuk mengarungi kehidupan yang baru. 


Meski usia keduanya terpaut cukup jauh, namun hal itu tidak menghalangi jalan keduanya untuk bersatu dalam mahligai pernikahan.


Menurut Ariasta, jodoh merupakan kehendak yang kuasa, sehingga aral dan ihwal apapun yang ada tidak menyurutkan keduanya. 

"Kami berkenalan via medsos. Yang penting itu kecocokan hati, kan tidak bisa dipaksakan. Namanya jodoh kan tidak memandang apapun, semoga berkah," imbuhnya. 


Prosesi nikah massal dilangsungkan dengan sederhana, sedikit berbeda dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya.


Dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19, acara juga berlangsung cukup khidmat tanpa mengurangi esensi dari perayaan itu. 


Kegiatan diawali dengan kirab manten dengan menaiki sepeda oleh  masing-masing dari hotel Bifa menuju KUA Kotagede dan diiringi oleh Camat Kotagede dan jajaran Muspika. 

Sesampainya lokasi dilakukan pengecekan suhu tubuh, pemakaian handsanitizer (cuci tangan) bagi para pengunjung yang hadir termasuk pengantin dan petugas yang dilakukan oleh tim Puskesmas Kotagede bersama Pol PP, Polisi dan TNI. 


Selanjutnya pasangan calon pengantin memasuki halaman KUA Kotagede yang telah disulap menjadi pelaminan dan dua pasang lainnya menunggu di Pendopo Kecamatan Kotagede.


Sebelum prosesi ijab kabul sebagai tanda mereka tetap semangat dalam mengadapi pandemi saat ini, bersama-sama dinyanyikan lagu Indonesia Raya. 


Ketua FORTAIS dan Nikah Bareng Nasional RM. Ryan Budi Nuryanto mengatakan, acara tersebut digelar secara gratis dan sejumlah pasangan mendapatkan fasilitas berupa biaya nikah, mahar unik, cincin kawin tematik dengan tulisan aksara jawa, rias baju pengantin, dokumentasi dan bulan madu. 

"Acara ijab kabul kami kemas dengan unik karena para calon pengantin berolahraga dahulu dengan naik sepeda dengan tetap mematuhi protokol kesehatan menuju ke KUA Kotagede sejauh 500 meter dan yang menjadi mahar pernikahan adalah seperangkat alat salat dan masker sejumlah 264 buah," imbuhnya. 


Setelah pernikahan dilangsungkan, masker tersebut langsung dibagikan dengan bersepeda berkeliling sejauh 2 KM bersama jajaran Muspika Kotagede di wilayah setempat sebagai komitmen mereka menjadi Duta Protokol Kesehatan di masyarakat dan kehidupan berumah tangga.

Para pengantin tampak antusias mengayuh sepeda dengan sambil berhenti di beberapa titik untuk membagikan masker kepada para pedagang, pemakai jalan dan lainnya. 


"Nikah Bareng kali ini adalah serie ke- 6 yang digelar di tengah Pandemi untuk meringankan beban masyarakat untuk menikah sesuai dengan protokol kesehatan. Kami juga menyatukan tekad bersama 8500 pasang Alumni Golek Garwo dan Nikah Bareng untuk mengkampayekan 3 M (mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak) dalam kehidupan tatanan baru (normal baru) ini. Semoga acara ini mampu membangkitkan gairah ekonomi kreatif di masa normal baru," tukas dia. (TRIBUNJOGJA.COM)

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Nikah Massal di Era Pandemi, Momentum Geliatkan Sektor Ekonomi Kreatif, https://jogja.tribunnews.com/2020/10/08/nikah-massal-di-era-pandemi-momentum-geliatkan-sektor-ekonomi-kreatif?page=3


Jadikan perlengkapan kebersihan dari microfiber untuk kado pernikahan kerabat Anda!

Fast Respon :

WA 0822-1768-0990

Call/SMS : 0822 1768 0990

Email : admin@mipacko.com

Facebook : http://on.fb.me/1n9yk4q

Website : www.microfiber.mipacko.com

Comments


Post: Blog2_Post
bottom of page